ligar Pusaka Buhun Tarali kolot Tatar Pasundan
- LIGAR : < NGEUMBANG
> berkembanglah,beserta pemahamannya beserta arti dan maksudnya.
- PUSAKA :
<TITINGGAL> Peninggalan, sebuah karya, sebuah petuah, sebuah tuntunan yg
baik dan bermanfaat.
-BUHUN : <NU
NGAWARIS TITINGGAL> orang yg mewariskan sebuah karya, sebuah petuah, sebuah
tuntunan yg baik dan bermanfaat.
KESIMPULAN
-
LIGAR : Dinilai dari arti bahasa ialah berkembang dan
dinilai dari makna bahasa,berkembanglah sgala bentuk hal - hal yang baik.Dengan
arti dan pemahamannya agar dapat di pahami maksud dan tujuannya,hal - hal yang baik
mulai dari sebuah tuntunan yg mengangkat derajat sebagai mahluk ciptaan,atau
tuntunan yg menunjukan arah kehidupan untuk menemukan suatu kepastian, atau hal
lain yg bermanfaat harus berkembang dan perlu di kembangkan oleh setiap
generasi untuk menghormati dan menjaga dari apa yg kita terima.
-
PUSAKA : Dalam arti bahasa ialah
peninggalan dari orang terdahulu yg mengandung makna dan arti yang betul - betul
bermanfaat dan dalam arti makna bahasa : Sebuah peninggalan yg mengandung arti
yang luas, yang penuh dengan hikmah sebuah tuntunan atau ajaran dari hasil
kesimpulan sebuah penemuan yg betul - betul sudah terkaji, tergali dan teralami
oleh orang yg meninggalkan sebuah peninggalan, hingga merasa penting untuk
disampaikan kepada anak cucunya agar dapat menemukan arah yg benar - benar sampai
dengan tujuan hidup dan setelah hidup, atau sebuah petuah yang lebih mendorong untuk
saling menghormati dan menjunjung tinggi tali persatuan atau hal lain yang
bermanfa'at yang bentuknya bermacam - macam, tapi arti pusaka yg lebih dimaksud ialah
Sebuah petunjuk hikmah yg sangat bermanfaat dalam bentuk karya, simbol dll.
-
BUHUN : Dalam arti bahasa orang - orang terdahulu
dalam arti makna bahasa leluhur yg mempunyai karya yg penuh hikmah, yang penuh
dengan suri ketauladanan, yang teruji dan diyakinkan dari setiap apa yang di
perbuatnya menjadi suatu panutan bagi kita semua, begitupun dengan generasi
penerus dari generasi terdahulu harus menjadi leluhur bagi anak cucunya bagi
generasi yang akan datang, yaitu sebagai leluhur yg mempunyai karya - karya
nyata.Dan suri ketauladanan yang menjadi seorang panutan dalam arti lain bukan
berarti kita harus mengharap sebuah sanjungan di hebat - hebatkan atau di
puja - puja tapi apa yg kita lakukan harus menjadi suri ketauladanan untuk
menuntun dan memberi arah jalan yang pasti karena makin kedepan segala bentuk
apapun semakin berubah dan terkikis dengan budaya - budaya yang tidak bertanggung
jawab yang sifatnya hanya menginginkan suatu generasi yg hancur yang tidak
mempunyai kemandirian dan budi pekerti. dari itu betapa pentingnya sebuah karya
yang mengandung pelajaran baik dan tuntunan yang penuh dengan hikmah untuk
dilestarikan dan dijaga keasliannya sebuah karya dari orang terdahulu ataupun
generasi yg ada pada saat ini, karena sebuah penyampaian yang betul - betul
mengandung arti hikmah untuk kelestariannya sebagian besar harus disisipkan
dalam sebuah karya melalui hal - hal yg menurut masing - masing bisa
lestari, mempunyai masa dan waktu yang lama. Untuk menetapkan seorang generasi yg
mempunyai kepribadian yang berpendirian yg
baik.
-TARALI KOLOT –
IKATAN,PERSATUAN,KEBERSAMAAN,DENGAN APA YANG DI LAKUKAN OLEH
GENERASI TERDAHULU
TARALI KOLOT: Orang terdahulu yaitu
diantara para generasi yg berbudi
pekerti, dalam pergaulan lebih mengutamakan kebersatuan dan kebersamaan,saling
menghormati dan saling menghargai, saling memahami dan saling meluruskan karena
kesadaran dari sebuah tuntunan yang dipahami dari hasil pengkajian yang di gali
sehingga betul - betul mempunyai akhlaq dan kepribadian yg penuh dengan suri
ketauladanan, yang patut kita junjung tinggi dan di ikuti. Sehingga kata - kata iman
dari orang terdahulu lahir dari pemahaman yang betul - betul di pastikan,betul - betul
direnungi sehingga menjadikan rasa keimanan yg yakin haqqul yakin dan ainul
yakin dan sebuah keyakinan yg betul-betul menemukan suatu keyakinan sehingga
dalam menjalankan seorang muslim betul - betul dipatuhi dan betul - betul dilakukan
bukan karena rasa takut atau ditakuti,bukan karena memilih untuk mempunyai
nilai atau di tilai dan di sanjung tapi betul-betul dilakukan bukan karena
kepamrihan tapi karena kesadaran diri yang terdorong dari pemahaman bahwa zat allah telah memberikan beribu - ribu ni’mat,beribu - ribu karuni yg tiada hingga,dari
mulai hidup,kehidupan,jiwa raga dan hal lain yang sangat luas dan tak terhingga
yg menjadikan sebagai mahluknya.Sangat di utamakan dengan demikian malu untuk
meminta karena za allah telah meberikan sgalanya yang tidak terhingga untuk
berterima kasih dari pemberian yg terkecilpun kita masih belum dapat untuk
mensyukurinya,belum sebanding rasa syukur kita dengan yang paling terkecilpun pemberian
dari kasih sayang zat allah,dari satu bola mata saja keuntungan dan kemanfaatannya
menjangkau beribu - ribu yang melahirkan keni’matan yg tiada terhingga.Apa lagi
untuk menghitung seluruh ni’mat tuhan yang diberikan,kita tidak akan mampu untuk
menghitungnya dan kita tidak akan mampu untuk mensyukurinya. Adapun rasa syukur
yang dilakukan walau seumur hidup kita belum tentu sebanding dengan ni’mat yang
paling terkecilpun, sehingga dari kesadaran diri yang tidak berdaya hilanglah rasa
pamrihnya,rasa pengharapan, darisuatu yg dilakukannya,betul - betul dilakukan
dengan keikhlasan yang sempurna. Sehingga kita perlu banyak untuk menggali dari yg
masih tertinggal dari tuntunan orang - orang terdahulu.
LA HAOLA WALLA QUWATTA ILLA BILLAHI ALIYIL ADZIIM
Semoga kedepan bisa kita singkap tentang tuntunan dan
kepribadian,juga rasa keimanan rasa ketaqwaannya dan sebagai ilmu yg di pelajarinya
dari pada orang yg terdahulu leluhur yg menemukan derajat kemuliyaan.
-CAHAYA DUA-
MAKNA CAHAYA DUA YANG ADA DI LAMBANG LIGAR PUSAKA BUHUN MENGENAI
IMAN ISLAM
-IKRAR DIRI DINA NIMUKEUN
IMAN ISLAM-
_ LAILAHA ILALLAH-MUHAMMADRA SULULLAH
“ Ikrar abdi yen teu aya deui
pangeran anging alloh sahiji tur syaidina Muhammad eta utusan allah”.
LAILAHA ILALLAH-MUHAMMADROSULLAH
“Ikrar abdi kalawan tasdiq yen teu
aya deui pangeran anging alloh sahiji tur sayidina Muhammad eta utusan allah”.
ASYAHADUALLA ILLAHA ILLALLAH, WA
ASYHADUANNA MUHAMMADAROSULULLAH
“Nyaksikeun jisin kuring yen teu aya
deui pangeran anu wajib di ibadahan anging alloh sahiji tur sayi dina Muhammad
eta utusan allah”.
ASYAHADUALLA ILLAHA ILLALLAH,WA
ASYHADUANNA MUHAMMADAROSULLAH
“Nekadkeun jisim kuring yentue aya
deui pangeran anu wajib di sembah anging allah sahiji tur sayyidina Muhammad
eta utusan allah”.
-PENGERTIAN-
Sepintas mengenai iman
dan islam.
IMAN : Bukti dari rasa percaya diri yang yakin dan
penuh dengan rasa keyakinan, yang menjadi arah penerimaan diri kepada sang maha
pencipta.
ISLAM : Bukti umat rasululloh SAW,dan ilmu keislaman
ialah sebagai petunjuk untuk dapat melakukan dengan perbuatan rasa keimanan
kita percaya atau kepercayaan tapi
kepercayaan yang penuh dengan keyakinan yang tumbuh dari pemahaman ilmu dan
kesaksian diri dari segala hak cipta sehinnga sifat iman menjadi bertahap mulai
dari percaya,penuh kepercayaan yakin dan penuh dengan keyakinan.
SYIFAT PERCAYA : Seseorang yg mengucapkan LA ILLAHA ILALLAH
MUHAMMAD RASULULLAH, baru sebatas dapat mengucapkan belum dapat
memahami, kemungkinan percaya hanya kepada si penyampai seperti halnya tingkat
anak - anak mereka baru bisa mengucapkan dari apa yg kita ajarkan belum lahir
pemahaman maka kita sebut islam awam.
Syifat percaya yang penuh dengan rasa kepercayaan, seseorang yang
mengucap LAILAHA ILALLAH MUHAMMAD RASULALLAH, diucapkan dan disertai
tasdiq, tasdiq dalam arti kata lain ikrar ialah ucapan yang berbahasa firman dan
tasdiq ialah memahami arti yang diucapkan dari bahasa masing - masing yaitu syifat
iman yg penuh dengan rasa kepercayaan lahir dari pemahaman yang mulai dipelajari
tentang ilmu dari keimanan dan keislaman, akan tetapi belum menemukan sebuah
keyakinan.
SYIFAT IMAN : Yang percaya dan disertai dengan keyakinan yaitu
apabila ilmu mengenai tentang keimanan dipahami dalam arti lain terdorongnya
diri dari rasa ilmu keimanan sehingga mulai merenungkan dari setiap hak cipta
sang maha pencipta maka syifat syahadat akan menjadi sebuah ikrar yang di
tasdiqkan dan diyakini ASYHADUALLA
ILLAHA ILLALLAH WA ASYHADUANNA MUHAMMAD RASULULLAH : AKU BERSAKSI TIADA TUHAN
SELAIN ALLAH YANG WAJIB AKU SEMBAH DAN SYAIDINA MUHAMMAD IALAH UTUSAN ALLAH.
Syifat iman yg percaya dan yakin dan penuh dengan rasa keyakinan
yaitu apabila hal yang sudah direnungkan sehingga lahir kesaksian diri dari apa
yang diciptakan sang maha kuasa dan betul - betul dipahami maka syifat syahadat
akan menjadi sebuah ikrar, yang ditasdiqkan dan di yakinkan dengan penuh rasa
keyakinan.
ASYHADUALLA ILAHA ILALLAH MUHAMMADA RASULULLAH
Aku bertekad tiada tuhan selain allah yang wajib aku sembah dan
Muhammad ialah utusan allah.
-SYAHADAT PAMUDAR-
“ PANGAKUAN PUTRA CINUNUK NU PINUH KU
AIB DIRI NU MASIH MUKA SELALAWANG CACI MAKI”.
Syahadu syahadat pamudar
Nu jadi ciri putu adam umat rosulullah
Kabuka hidayah tina bidayahna dzat nu
maha tunggal
Bray beurang, bray ca’ang,tanghi tina
kabutaan
Nyatana indung nu ngandung nu jadi
tunggul rahayu
Bapak nu ngayuga nu jadi tangkalna
darajat
Clak herang karamat nu lumungsur
ngancik dina sukma
Nu larap dina rasa pikeun jalan budi
nyatana wujud birahi
Asyhadu anlaa ilaha ilallah
Ka saksi diri tiluhur rambut ti
handap dampal
Ka saksi sukma nu ngaruntuy dina jiwa
Ka saksi jinis jeung jisimna nu jadi
panyampurna
Ka saksi langit bumi reujeung eusina
Teu aya nu sakti, teu aya nuluhung
anging gusti nu maha agung
Asyhadu anlaa ilaha ilallah
Ucap, lampah sinareung awak sakujur
Seja neukadkeun kalawan kersa gusti
Teu aya deui nu di piyakin kalawan
pamuntangan
Diri nu teu aya daya kalawan upaya
anging
Ku kersa rohmatnu maha kawasa
Seuja nekadkeun ku karidhoan ku
kaikhlasan
Yen teu aya deui nu wajib di tumutan
kalawan
Prak - prakan ku amal nyata anging
allah nu maha rohman tur rohim
La ilaha ilallah Muhammad rasulullah
Bray ca’ang waras sa alam kabeh
Bray ca’ang waras satiap nu hirup
-MAKNA 6 BINTANG-
Makna 6 bintang yang ada
dilambang ligar pusaka buhun yaitu : isi dari pada rukun iman dan arti lainnya
bintang menjadi diantara bagian cahaya yang menyertai dalam langkah kehidupan,dan
hal lain yang harus kita yakini setelah keyakinan terhadap yang maha kuasa kita
juga harus meyakini dengan adanya malikat, adanya kitab yang berisikan
firman, adanya rosul, adanya hari akhir, adanya hal baik dan tidak baik yang sudah
menjadi ketentuan yang maha kuasa diantaranya kesusahan, kesenangan, maut, dll. Dan
semua ini akan menjadi arah dan suatu bagian dari pada kehidupan, begitu juga
dngan simbol dari REMBULAN (CAHAYA ) yang menerangi dalam malam dan mentari cahaya
yang menerangi dalam siang, menjadi suatu pengingat bahwa mahluk tuhan yaitu
mentari, bulan dan bintang menjadi suatu bagian yg menyertai dalam langkah
kehidupan, siang dan malam menjadi suatu ketentuan tuhan yg tidak ada satu
mahluk pun yang dapat mengubahnya.Menjadi suatu bukti bahwa kita harus ikhlas dan
dapat mengisi dengan hal yang baik diantara perjalanan siang dan malam, dalam arti
lain mau diisi dengan perbuatan apa siang dan malam yang sedang kita tempuh baik
atau buruk semuanya kembali kepada yg menjalankan. Pada intinya kita sudah
memahami dampak dan hasil dari perbuatn baik dan tidak baik,begitu juga dengan
lambang bumi yang menjadi tempat manusia dan mahluk - mahluk lainnya menjalankan
hidup dan kehidupan.
Sehingga kalau kita
renungi betapa maha kuasa dan maha sucinya DZAT LAIHA KAMIS LIHI SAINUN, kalau kita
renungi dari salah satu hak ciptanya saja kita tidak akan sanggup untuk
mengukurnya.
Dari salah satu jasa
kalau kita ibaratkan jasa yaitu : dari salah satu mahluk ciptaannya pun kita
belum dapat untuk mensyukurinya dari ribuaan manfaat dan ribuan keuntungan yang
sudah kita rasakan dari itu kita hanya mencari keridhoannya.Semoga kita semua
dapat mensyukuri walaupun hanya yg terkecil disertai rasa syukur yg ikhlas.
LAMBANG PADI 17 BUTIR
Menjadi simbol berkumpulnya sari pati dan dalam arti lain,
menjadi simbol langkah kepatuhan yg diwujudkan dengan perbuatan yang lahir dari
kesadaran diri. Dan lambang dari 9 buah kapas yang tersusun mengartikan : bahwa 9
bagaian yang ada dalam diri kita ini menjadi alat kebaikan dan alat
ketidakbaikkan juga kehidupan dan diantaranya menjadi salah satu pintu hawa
nafsu yang akan dicerna oleh jiwa kita. Dan ke 4 warna yg ada di lambang ligar
pusaka buhun : menyimbolkan 4 sari pati sebagai bahan dari wujud manusia dan
perluasan makna dari semua simbol ke depan akan terungkap dari makna simbol
lainnya . KUJANG sebagai : tanda pusaka peniggalan dan sebagai ciri lambang kejayaan
tanah pasundan dan kerajaan pajajaran mengartikan <kudi hyang > yaitu: simbol
manusia yang sudah sanggup untuk melawan hawa nafsunya, dengan kata lain sanggup
melawan rasa ke kafirran dari dirinya sendiri juga lebih mendekatkan diri
kepada yg maha kuasa. Dan kata lain mampu menudukan musuh yg ada dalam dirinya
sendiri,dan lebih memupuk kebersihan jiwa sehingga terkendali dari semua yang ada
dalam jiwanya dari syifat iri,dengki,dan aniaya,dan sanggup melakukan suatu
perbuatan amal baik.Sekemampuan dirinya dari tenaga harta,pikiran dan lainnya,
maka kudi hyanglah simbolnya dan mengenai lambang lainnya ke depan akan kita
bahas bersangkutan dengan seni tradisional yang ada di kampung ciborelang dan
desa cinunuk.
PERGAULAN IALAH SEBUAH PENDIDIKAN SETELAH ILMU PENGETAHUAN
Betapa pentingnya sebuah ilmu pengetahuan untuk menjadi salah
satu penunjang dalam langkah kehidupan ini untuk menyertai sebuah kesanggupan
dan betapa banyaknya bentuk dan jenis ilmu pengetahuan yg ditekuni dan di pahami oleh setiap orang yg
menjadi salah satu alat untuk perbekalan dan penempuhan langkah di dunia
ini,sehingga kalau kita kaji ilmu pengetahuan dari seseorang yg ditekuninya dan
dipahami dari bidangnya masing-masing tidak akan menjadi suatu kecukupan
sehingga dalam kehidupan ini kita semua saling membutuhkan. Ada kalanya
seseorang yg menguasai bidangnya tidak dapat mengusai bidang yang lainnya.
Ilmu pengetahuan / ilmu pelajaran teori, ilmu teori ini walau
segudang ilmu yg kita kuasai pada saat kita cocokkan dengan pergaulan luas yang
tidak cocok, sehingga kita harus banyak belajar dari pergaulan. Dan ada hal
lain yg tidak ada dalam ilmu pengetahuan.
Komentar