World Culture Peace 🇲🇨 Kirab keraton Sumedang larang

 





Kerajaan ini didirikan pada tahun 721 M oleh Prabu Tajimalela, keturunan dari raja Wretikandayun dari Kerajaan Galuh, di wilayah bekas dari Kerajaan Tembong Agung.Kerajaan ini juga pernah dikenal dengan nama Kerajaan Himbar Buana sebelum berganti nama menjadi Sumedang Larang. Sumedang Larang berstatus sebagai bagian dari Kerajaan Sunda dan Galuh antara abad ke-8 sampai abad ke-16 M, dimana penguasanya berada di bawah penguasa kedua kerajaan tersebut. Ibu kota Sumedang Larang di saat pendiriannya berada di Citembong Girang, yang saat ini masuk dalam wilayah desa Cikeusi, Kec. Darmaraja, Kab. Sumedang.
Agama Islam mulai berkembang di wilayah ini di masa pemerintahan Pangeran Santri (1530-1578 M). Di masa pemerintahannya Sumedang Larang bergabung dengan Kesultanan Cirebon. Pada tahun 1578 M, anaknya yang bernama Pangeran Angkawijaya menerima pusaka Pajajaran dan dinobatkan sebagai Raja Sumedang Larang dengan gelar Prabu Geusan Ulun, dimana pusaka pemberian ini menandakan Sumedang Larang sebagai penerus sah trah Kerajaan Sunda. Menurut Babad Sumedang, wilayah Sumedang Larang dibatasi oleh Laut Jawa di utara, Sungai Cipamugas di barat, Samudra Hindia di selatan, dan Sungai Cipamali di timur.

Wilayahnya terbagi antara Kesultanan Banten di barat dan Kesultanan Cirebon di timur.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Nama Cinunuk Tutugan Gunung Manglayang

Tarali Kolot Tatar Pasundan(Djisim Khuring)

Tarali kolot Tatar Pasundan 2000 Kelompok 725.000 Jiwa